Jurnalismalang – Institut Teknologi Nasional (ITN) Kota Malang akan menggelar wisuda ke-67, Sabtu (19/3/2022).
Terdapat 15 wisudawan terbaik yang akan hadir langsung di Aula ITN Malang, serta 233 wisudawan terdiri dari empat mahasiswa dari Pasca Sarjana (S-2), 103 dari Program Strata Satu (S-1) Fakultas Teknik Sipil dan Perencananaan (FTSP), 13 mahasiswa S-1 dan 13 dari D-3 Fakultas Teknologi Industri (FTI) akan mengikuti secara hibrid.
Beberapa wisuda terbaik seperti Oktania Nur Feruzia, Mahasiswi D3 Teknik Industri Fakultas Teknik Industri ITN Malang, yang membuat sebuah alat pencetak dan perebus bakso dengan menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) pada UMKM Bakso Cak Keson di Kepanjen.
“Dengan menggunakan mesin yang dibuat ini, dapat membantu UMKM dalam membuat dan mengolah Bakso, dimana biasanya untuk pengolahan 35kg adonan membutuhkan waktu 5 jam dengan proses manual, kali ini hanya membutuhkan waktu 36 menit dan tidak menyebabkan pekerja mengalami muscoloskeletal disorder,” ungkap Tata sapaan akrabnya.
Begitu juga Mutiara Sholawati, Mahasiswi S1 Fakultas Teknik Industri yang membuat pengembangan aplikasi pengenalan bahasa isyarat Abjad SIBI menggunakan metode Convolutional Neural Network (CNN), yang menciptakan aplikasi pembelajaran bahasa isyarat yang mampu mendeteksi peragaan secara realtime di SDLB Purworejo Kota Pasuruan.
“Dengan adanya website ini, maka akan mempermudah siswa SDLB yang belajar bahasa isyarat dan dapat mempermudah siswa untuk mengikuti pelajaran serta saat bersosialisasi di masyarakat,” jelas Mutiara.
Sementara itu Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE menyatakan, dalam upaya meningkatkan kompetensi lulusan sistem pembelajaran di ITN Malang, mengutamakan proses yang memberikan penilaian terhadap semua
aktifitas akademik dan non akademik setiap mahasiswa, melalui kegiatan yang
akan dimunculkan pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah. Hal ini sejalan dengan aturan pada SNDIKTI Nomor 3 Tahun 2020, yang mengamanatkan bahwa evaluasi keberhasilan belajar harus dilakukan tiap bahan kajian. Dengan sistem ini, mahasiswa yang ikut berproses dapat memaksimalkan tingkat kelulusannya dan lulus tepat waktu.
“Upaya membangun lingkungan belajar dengan atmosfir akademik yang menyerupai dengan kondisi dunia kerja, ITN Malang terus berupaya membangun link dengan industri dan juga membangun “laboratorium” skala industri. Untuk hal tersebut, dijalin kerja sama dengan berbagai mitra industri barang dan jasa untuk berpartisipasi mendidik anak bangsa,” ungkap Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE.
“Dalam proses pembelajaran, mahasiswa tidak hanya dibiasakan dengan adanya pengamatan dalam laboratorium, namun juga di lapangan. Para dosen terus berupaya meningkatkan kualitas materi belajar, dengan memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian, abdimas. Bahkan, keterlibatan langsung para mahasiswa dalam proses kegiatan penelitian, abdimas, merupakan kebijakan yang harus dilakukan. Karena para mahasiswa telah selesai mengikuti rangkaian proses dalam pendidikan yang cukup panjang, maka kami yakin semua telah siap beradaptasi dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara,” tambah Rektor ITN Malang.
Salah satu wujud dalam proses pembelajaran dengan membangun laboratorium lapangan, ITN Malang bekerja sama dengan PT.WIKA Energi dan PT. Surya Utama Nuansa (PT. SUN) telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 0.5 MWp yang merupakan PLTS terbesar dan yang pertama untuk perguruan tinggi di pulau Jawa.
Abraham Lomi juga mengucapkan selamat l kepada wisudawan terbaik yang akan diwisuda. Berharap mereka dapat mengaplikasikan kompetensi di dunia pekerjaan dan membanggakan nama ITN.
Berikut nama mahasiswa lulusan terbaik ITN Malang tahun 2022:
1. Riantika Sherlindatama, Teknik Kimia S-1, FTI, IPK 3,88, dengan produk makanan.
2. Mutiara Sholawati, Teknik Informatika S-1, FTI, IPK 3,87, dengan karya aplikasi.
3. Mohamad Cholil, Teknik Elektro S-1, FTI, IPK 3,42, dengan alat pembersih beras.
4. Oktania Nur Feruzia, D-3 FTI, IPK 3,81, dengan alat pencetak pentol bakso.
5. Rois Dinan, Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) S-1, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), IPK 3,78, dengan studi tanaman pangan.
6. Al Aziz Nur Muhammad, S-1 FTSP, IPK 3,44, dengan perancangan rumah susun. (DnD)