Opera Nusantara Manunggal Diversity Mahasiswa ITN Malang Meriahkan Dies Natalis ke 53

Jurnalismalang – Opera Nusantara Manunggal Diversity menghentak Auditorium Kampus 1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Kamis (13/01/2021). Festival Budaya Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) Angkatan Pertama 2021, Manunggal Diversity, menjadi ajang pertunjukan bagi mahasiswa inbound dari berbagai daerah yang belajar di Kampus Biru, sekaligus, ikut memeriahkan Dies Natalis ITN Malang ke-53 tahun.

Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE., menyatakan, rangkaian kegiatan dies natalis ITN Malang kali ini lebih spesial dengan adanya mahasiswa Program PMM-DN dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek). Mereka tidak hanya disambut dengan hangat di Kampus Biru, bahkan dalam rangkaian dies natalis mahasiswa inbound juga dilepas dengan khusus.

“ITN Malang menerima 24 mahasiswa inbound Program PMM-DN 2021 yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada yang dari Aceh, Lampung, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kalimantan, Jambi, dan NTT. Festival budaya menjadi salah satu rangkaian dari kegiatan dies natalis ITN ke-53. Sekaligus bersamaan kegiatan pelepasan mahasiswa inbound. Mereka dari berbagai latar belakang daerah asal membaur menjadi satu di ITN Malang yang berkarakter nasional,” jelas rektor, saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Opera Nusantara Manunggal Diversity memadukan kompilasi beberapa pertunjukan seperti nyanyian, prosesi penyerahan gunungan, tari, musikalisasi puisi, monolog, hingga Tari Kebhinekaan. Tari Kebhinekaan sendiri merupakan perpaduan dari berbagai macam tarian daerah. Seperti, Tari Pisok dari Manado Sulawesi Utara, Tari Ranup Lampuan dari Aceh, Tari Tor-Tor dari Batak, Tari Bagurau dari Padang, Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur, Tari Ofa Langga dari NTT, Tari Sigeh Penguten dari Lampung, dan beberapa tarian lainnya.

Bahkan, undangan yang terdiri dari jajaran rektorat, dekanat, ketua dan sekretaris prodi, kepala lembaga, perwakilan himpunan mahasiswa jurusan, dan UKM, terkesima, ketika kesenian Reog Ponorogo dari Singo Barong Malang ditampilkan ke atas panggung.

Menurut Prof Lomi, mahasiswa inbound sangat menikmati iklim kuliah yang ada di ITN Malang, selain mengambil mata kuliah di program studi yang mereka pilih, mahasiswa juga wajib mengikuti kuliah modul nusantara. Mempelajari Kota Malang, mulai adat istiadat, hingga kuliner. Mahasiswa juga diajak berkeliling Malang dan sekitarnya untuk melihat budaya, dan pariwisata.

“Festival budaya kedepannya harus terus dilestarikan, setiap tahun saat kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, mahasiswa baru diharapkan bisa menampilkan kebudayaan daerah masing-masing agar bisa saling mengenal. Nanti setiap kegiatan penerimaan maba, ITN akan mempunyai kegiatan-kegiatan yang mendorong kebhinekaan, toleransi, persaudaraan, dan itu akan terus digaungkan di ITN Malang,” harap rektor.

Sementara itu, Ade Prianggi salah satu mahasiswa inbound merasa bangga dan bahagia bisa mengikuti kuliah, dan modul nusantara di ITN Malang. Selama dua bulan Ade dan teman-temannya bisa belajar keberagaman, dan kebudayaan di Kota Malang, yang menurutnya sangat berbeda dengan budaya di daerah asalnya, Aceh.

“Bangga dan bersyukur bisa bergabung Program PMM-DN di ITN Malang, dengan keberagaman dan kebudayaan Kota Malang yang luar biasa, yang tentu saja sangat berbeda dengan budaya di Aceh,” pungkasnya. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top