Peringati Sumpah Pemuda, YPA – MDR Siapkan 23.000 Siswa Binaan Menjadi Generasi Tangguh

Jurnalismalang – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini 28 Oktober, dimanfaatkan oleh PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dengan menyelenggarakan kegiatan Talkshow & Awarding NgoPI Berbinar (Ngobrolin Pembelajaran dan Berbagi Inspirasi Insan Astra) (27/10) secara virtual.

Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan “Talkshow inspiratif ini bertujuan untuk mendorong Kepala Sekolah, para guru binaan dan non binaan, untuk terus bersemangat membangun kemajuan sekolah dalam rangka mewujudkan generasi muda yang tangguh, khususnya siswa binaan kami yang tepatnya mencapai 23.797 siswa.

“Selain itu kami juga ingin menginspirasi para guru dan siswa sekolah binaan dan non binaan agar tetap berkomitmen, untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi dalam pendidikan yang terus maju bertumbuh, serta mendorong semangat sekolah binaan untuk turut aktif berkarya mengikuti Pekan Inovasi
Guru (PIGUR) yang tercipta 112 karya dan berbagai kompetisi kreatif,” ungkap Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo dalam sambutannya.

Chief of Corporate Human Capital Development PT. Astra International Tbk, Aloysius Budi Santoso memberikan wawasan dan pemahaman tentang kontribusi Astra dalam menyiapkan generasi muda yang tangguh, untuk turut meningkatkan pendidikan Indonesia serta kolaborasi antara dunia profesional dan pendidikan yang saling menopang untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkarakter.

“Semua hal itu tergantung dari motivasi dari diri sendiri, saya dulu juga berasal dari keluarga yang biasa saja, berangkat sekolah ya berjalan lewat jalan tanah, tapi semua berangkat dari niat diri sendiri untuk mewujudkan cita-cita yang kita mimpikan, semua pasti bisa mewujudkan impian yang ada,” ungkap Aloysius Budi Santoso memberikan semangat kepada seluruh peserta lewat zoom.

Public Figure Cinta Laura Kiehl Memberikan Motivasi

Sementara itu public figure Cinta Laura Kiehl yang juga berkesempatan memberikan pendapatnya mengatakan, semua guru maupun pelajar yang ada di pelosok tidak perlu minder bersaing dengan pelajar yang ada di kota besar, karena belum tentu skill atau pengetahuan yang dimiliki kalah saat bersaing.

“Kita gak usah mencari daerah pedalaman, jarak 45 kilometer dari Jakarta saja banyak sekolah yang kurang layak, baik dari furniture atau kurikulumnya yang masih menganut kurikulum tahun 1982, padahal sekarang sudah tahun 2021 lho. Mari kita semua membantu sekolah yang kurang dalam fasilitas atau kurikulumnya, baik penyediaan internet atau hal lainnya”

“Fasilitas internet yang ada saat ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda, karena sangat memudahkan dalam pembelajaran dan mengetahui apa yang terjadi di tempat lain dengan memanfaatkan internet tadi, singkatnya pendidikan formal itu belum cukup untuk bersaing di dunia kerja, tapi juga skill dan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan sendiri itu sama-sama baiknya,” jelas Cinta Laura dengan penuh semangat.

Untuk diketahui bantuan Pembukaan Akses Internet untuk Sekolah Binaan di Provinsi NTT, sebagai upaya nyata wujudkan semangat Sumpah Pemuda tahun ini, YPAMDR lakukan pembukaan akses jaringan internet langsung melalui satelit atau Very Small Aperture Terminal (VSAT) di sekolah- sekolah binaan yang berada di Provinsi NTT, yang selama ini benar-benar kesulitan dalam memperoleh akses informasi digital aktual seputar pendidikan karena tidak terjangkau oleh jaringan internet. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top