Gandeng LazizMU Jatim, Yayasan Anak Bangsa Bisa Salurkan Sembako

Jurnalismalang – Gerakan #SumbangSuara yang diluncurkan Yayasan Anak Bangsa Bisa bersama figur publik papan atas seperti Slank, Luna Maya, Chef Arnold Poernomo, Kerenina Sunny, serta Giring Ganesha mulai melakukan distribusi bantuan yang sudah terkumpul.

Saat ini gerakan #SumbangSuara berhasil menyalurkan 10.000 lebih paket bantuan berupa sembako yang masing-masing bernilai 100.000. Bantuan tersebut diberikan kepada pekerja harian seperti pemulung sampah, pedagang asongan, ART harian, buruh cuci, penjaga parkir, yang terdampak COVID-19 di 17 kota di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Depok, Tangerang, Bogor, Balikpapan, Manado, Palembang, Semarang, Surabaya, Malang, Padang, Solo, Yogyakarta, Makassar, dan Jayapura. Proses pembagian bantuan disalurkan oleh berbagai mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) resmi. seperti Baznas, Lazis Muhammadiyah, LazizMU Malang, Rumah Zakat, Forum CSR Jakarta, Indorelawan, Dobri Narod, Foodbank of Indonesia, Rumah Millennials, serta Wahana Visi Indonesia

Monica Oudang, Ketua Yayasan Anak Bangsa Bisa mengatakan “Semangat gotong royong merupakan nadi dari gerakan #SumbangSuara, karena itu kami bergerak bersama berbagai elemen masyarakat seperti figur publik, LSM, dan tokoh masyarakat daerah setempat. YABB berterima kasih untuk 58 ribu lebih donatur yang turut menyumbangkan rezeki dan doa serta harapan mereka di platform kitabisa.com sehingga saat ini kita bisa meneruskan amanah mereka dalam bentuk bantuan sembako untuk para pekerja harian.”

“YABB juga berterima kasih kepada LazizMU Jatim yang telah menjadi mitra YABB dalam menyalurkan bantuan di Kota Malang beberapa waktu yang lalu agar tepat sasaran bagi para pekerja harian yang membutuhkan”, jelas Monica.

drh. H. Zainul Muslimin, Ketua LAZISMU Jawa Timur mengatakan “Kami senang dapat berkolaborasi dengan Yayasan Anak Bangsa Bisa dan dapat terlibat dalam gerakan #SumbangSuara. Gerakan ini penting karena tidak hanya langsung membantu janda dhuafa, para pekerja harian yang penghasilannya terdampak, tapi juga menimbulkan semangat dan optimisme baru.”

“Kami menyasar para pekerja harian seperti pedagang asongan, ART harian, buruh cuci, penjaga parkir dan juga beberapa lainnya seperti marbot, guru honorer TK & SD, Da’i, kaum dhuafa serta korban PHK yang berada di lima kecamatan di sekitar kota Malang yaitu kecamatan Sukun, Blimbing, Lowokwaru, Kedungkandang dan Klojen. Kami menyambangi rumah penduduk satu per satu untuk menghindari kerumunan serta tetap mengedepankan protokol kesehatan”, jelas Zainul. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top