Pura Astawinayaka Pesan Damai dan Cinta dari ITN Malang

Jurnalismalang – ITN Malang adalah Perguruan Tinggi yang tidak hanya mengutamakan ilmu dan teknologi bagi lulusannya, sejak di bangku kuliah mahasiswa diajarkan untuk dapat hidup saling bertoleransi dan cinta akan NKRI.

Sejak pagi tadi, Senin (28/10/2019) para mahasiswa dan pejabat di ITN Malang disibukan dengan menggelar melaspas alit atau upacara penyucian pembangunan Pura di Kampus 2 ITN Malang, dimana saat ini sudah sepertiga bangunan telah jadi diatas lahan seluas 800 meter yang telah disiapkan oleh Rektor ITN Malang bagi mahasiswa umat Hindu dan masyarakat umum.

Ir. I Wayan Pager, alumni ITN Malang angkatan tahun 1981 yang juga pembina pembangunan Pura Astawinayaka menjelaskan arti Astawinayaka adalah pura yang dapat menjadi muara ilmu dan dapat memberikan bimbingan pada umatnya, dimana muara disini berasal dari kata Asta yang diartikan ilmu berasal dari 8 penjuru mata angin.

“Saat ini umat Hindu menyebut bulan ini adalah bulan tilem atau bulan mati, sehingga hal ini dimanfaatkan dengan melaspas alit agar Pura Astawinayaka dapat digunakan untuk beribadah, mengenai pembangunan pura ini juga wujud sinergitas antara alumni, kampus dan juga masyarakat, dimana ITN Malang menyiapkan lahannya, untuk pendanaan pembangunan disupport oleh alumni ITN Malang, Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) ITN Malang dan juga bantuan dana dari umat Hindu,” ungkap pria yang akan menjabat pemangku itu.

Sementara itu Dr Ir Kustamar, MT, Rektor ITN Malang mengatakan, dengan diresmikannya Pura Astawinayaka maka sudah ada tiga rumah ibadah yang dibangun didalam ITN Malang, setelah masjid yang terlebih dahulu rampung disisi selatan, dilanjutkan dengan pembangunan gereja yang tinggal tahap finishing, serta kali ini Pura yang diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi masyarakat.

“Untuk proses pengerjaan Pura Astawinayaka ini akan membutuhkan biaya sebesar satu milyar rupiah, yang berasal dari bantuan alumni, yayasan dan umat ya, disini saya menyampaikan pesan bahwa ITN Malang tidak hanya sekedar meluluskan mahasiswanya, tetapi di kampus ini juga mahasiswa diajarkan untuk dapat memiliki karakter kebangsaan, cinta NKRI, kerukunan dalam kehidupan kampus, sehingga brand ITN Malang adalah dengan metode pembangunan karakter budaya nusantara. Poinnya adalah setelah mahasiswa lulus, maka dapat menularkan pesan Damai dan Cinta dalam kehidupan di masyarakat,” tambah pria kelahiran Blitar itu.

Dalam peresmian Pura Astawinayaka juga dihadiri Ida Ayu Wahyuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang, yang mengungkapkan jika dari atas keberadaan Pura Astawinayaka tampak bersinar dan berkilau, berarti tempat tersebut memiliki kesucian dan sangat tepat jika didirikan tempat ibadah.

“Ini saya tunjukan di handphone saya kalau lokasi Pura Astawinayaka tampak bersinar jika dilihat dari satelit, semoga pura ini nanti bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa Hindu dan warga sekitar untuk beribadah di ITN Malang dan tidak perlu jauh mencari tempat untuk beribadah,” pungkas wanita berparas ayu itu. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top