Jurnalismalang – Hanya beralasan ingin lebih fokus mengembangkan bisnis sebagai prioritas perusahaan, membuat Bentoel Group yang sempat mendirikan Museum Bentoel di Jalan Wiromargo Kota Malang, akhirnya akan menjual aset museum tersebut meski banyak disayangkan oleh beberapa pihak.
Mercy Francisca Hutahean, Director of Legal & External Affairs Bentoel Group usai mengadakan pertemuan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menyatakan, jika prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis, sehingga museum Bentoel yang didirikan sejak tahun 1994 itu akan dijual dan telah ditulis dalam selembar rilis yang dibagikan ke awak media, tanpa memberikan alasan atau komentar dijualnya museum tersebut.
Dalam rilis itu Mercy Francisca Hutahean mengaku perusahaan harus dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya, serta untuk mendukung pencapaian strategi bisnis perusahaan, maka memutuskan untuk melepaskan semua aset yang sebelumnya digunakan untuk Museum Bentoel.
“Intinya perusahaan agar dapat lebih fokus kepada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis,” tulis Mercy.
Sementara itu Ida Ayu Made Wahyuni, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kota Malang mengatakan, Museum Bentoel tidak memiliki unsur sebagai museum, karena belum mencakup kriteria yang ditentukan dalam pendirian museum.
“Museum harus memiliki empat kriteria, yakni harus memiliki koleksi, memiliki SDM yang mengatur museum, tempat dan dana untuk mengelola. Bila satu dari empat kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka tidak bisa disebut sebagai museum, apalagi Arca yang ada disana itu ternyata replika dan hanya foto dan perjalanan Ong Hok Liong, yang merupakan sejarah awal rokok Bentoel,” ungkap Ida Ayu.
Ida Ayu menambahkan, semua replika akan dipindahkan ke kantor PT Bentoel Group di Jalan Niaga dan tidak masalah jika Bentoel Group menjual asetnya, apalagi data yang disampaikan, tingkat kunjungan ke Museum Bentoel sangat rendah.
“Saya akan segera melaporkan agenda pertemuan ini ke Wali Kota Malang, karena saya ini kan anak buahnya, jadi hasil pertemuan ini akan saya sampaikan. Siapa tahu Pemkot Malang bersedia memberikan kompensasi dan memiliki Museum Bentoel,” jelas Ida Ayu. (DnD)