Jurnalismalang – Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru ( PKKMB), yang digelar Institut Teknologi Nasional ( ITN) Malang semakin menunjukan sebagai Perguruan Tinggi yang menjunjung Pluralisme, dimana dihari kedua PKKMB sebanyak 1.118 mahasiswa baru ITN Malang mengenakan baju nusantara atau baju adat dari masing-masing mahasiswa baru berasal.
Masruroh, Kasubag Humas ITN Malang mengungkapkan, jumlah pendaftar sebagai mahasiswa baru ITN Malang sebanyak 1.567 akan tetapi karena terkendala kuota, maka hanya 1.118 mahasiswa baru yang bisa diterima. Beberapa materi seperti bela negara, kepemimpinan sudah diberikan pada hari pertama PKKMB kepada mahasiswa baru dengan mengundang Walikota Malang, untuk hari kedua mahasiswa baru diajarkan tentang pluralisme.
“Kita ingin menunjukan jika ITN Malang itu bukan Kalimantan, Jawa atau pulau yang lain, akan tetapi ITN Malang adalah Nusantara, karena ITN Malang bagian dari Indonesia dan mahasiswa ITN berasal dari sabang sampai merauke dengan berbagai suku, agama dan ras, sehingga di ITN Malang mahasiswa baru ditanamkan rasa saling menghormati baik di lingkungan kampus ataupun diluar tempat tinggal para mahasiswa,” ungkap miss Ruru sapaan akrab Kasubag Humas ITN Malang itu.
Masruroh menambahkan, di hari kedua PKKMB semua mahasiswa, panitia hingga Rektor ITN Malang mengenakan baju adat atau baju nusantara, agar ada nilai kebanggaan tersendiri saat mahasiswa mengenakan baju adat darimana mereka berasal.
“Karena mahasiswa baru ITN Malang sampai 1.118 jadi panitia memaklumi jika tidak semua bisa menyewa atau mengenakan baju adat dari daerah asal mereka, sehingga membebaskan dresscode yang dipakai, asal bertema baju nusantara. Tadi ada yang memakai baju dari Papua, Kalimantan dan Jawa, nanti ribuan mahasiswa ini akan melakukan flashmob dihalaman depan ITN Malang dengan lagu dari Papua, yang juga membawa pesan bahwa tidak ada sikap rasisme di kampus ITN Malang,” tambah wanita berparas ayu itu, Selasa (10/09/2019). (DnD)