Jurnalismalang – Program debat Cawapres yang disiarkan oleh televisi nasional semalam, sempat membuat kubu 01 Jokowi-Ma’ruf Amin ketar ketir, karena sosok Ma’ruf Amin yang selama ini dikenal sebagai sosok kyai yang tenang dan tidak banyak bicara, akan kalah dengan dengan sosok Cawapres 02 Sandiaga Uno yang jauh lebih muda dan sering berkomentar saat debat Capres Cawapres yang lalu.
Trisno, Ketua Generasi Millenial For One Malang mengungkapkan, pasangan Cawapres 01 dalam debat semalam terbukti lebih siap dan lebih unggul dibanding Sandiaga Uno, terutama saat pembahasan Stuntin dimana pengusaha yang maju sebagai pendamping Prabowo itu, tampak gagap dan gugup dalam menjawab dan menjelaskan tentang stuntin dan solusinya.
“Pertama masalah stuntin tampak Sandi kebingungan dan gagap dalam menjawab, dilanjut dengan tema pendidikan, budaya dan sosial yang ternyata juga tidak dapat dijawab dengan baik oleh Sandiaga, justru Ma’ruf Amin memberikan terobosan dengan akan membangun Badan Riset untuk mengetahui isu permasalahan politik, riset sosial, pengetahuan baru dan tetap memberikan program beasiswa bagi anak yang tidak mampu, untuk dapat melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi sesuai dengan keinginan para Millenial,” ungkap Trisno yang juga merupakan Pemuda Muhammadiyah.
Sementara itu Achmad Habib, Pakar Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan penilaian jika Sandi dalam Debat Cawapres tidak inovatif dalam memberikan solusi, malah cenderung menjadi follower Ma’ruf Amin dalam memberikan saran.
“Visi misi yang disampaikan Ma’ruf Amin sangat jelas dan merangkul generasi millenial, tapi Sandiaga malah tampak kurang siap dengan mengikuti pendapat Ma’ruf Amin, padahal ini adalah debat Cawapres yang seharusnya lawan debat memiliki usul yang lebih baik. Apalagi saat membahas stuntin, Sandiaga menjelaskan jika permasalahan stuntin bisa dilakukan saat anak lahir, padahal kan saat ibu hamil, gizi dari ibu harus tercukupi agar anak tidak stuntin,” ungkap Habib dengan gemas dan tertawa saat melihat Sandi yang dinilai sok agamis.
Sementara itu Asisten Profesor UMM Dewi Nurwantari menjelaskan debat semalam adalah milik Ma’aruf Amin, memang awalnya sangat ragu apakah bisa Ma’ruf Amin mengimbangi energy Sandi dalam menjawab pertanyaan, tetapi justru data yang disampaikan Ma’ruf Amin yang telah bergabung dengan tim Jokowi sangat luar biasa.
“Debat semalam sangat bagus dan diluar dari dugaan saya jika Ma’ruf tidak bisa mengalahkan dalam debat, justru dengan data yang dimiliki dan disampaikan Ma’ruf dan ketenangan dalam menjawab pertanyaan panelis, justru membuat Sandiaga beretorika dan tidak menjawab pokok pertanyaan panelis,” jelas Dewi Nurwantri dengan gamblang.
Tak ingin kalah, Yudistira seorang Milenial dari Sumbawa Barat mengakui jika KH. Ma’ruf Amin lebih cerdas, kompeten, dan memahami masalah dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan penjelasan yang konkret dan menawarkan instrumen berdasarkan data yang baik terhadap suatu masalah.
“Perlu kita akui juga, bahwa Pak Ma’ruf Amin sangat berpengetahuan terhadap tema yang diperdebatkan. Tidak ada sesuatu yang hilang dari esensi yang disampaikan, semua substansial dan dapat dicerna dengan baik,” pungkasnya dengan tersenyum. (DnD)