Kapolres Malang dan Walikota Malang Ajak Generasi Millenial Tertib Berlalu lintas

Jurnalismalang – Tingginya angka kecelakaan dan korban yang meninggal dunia di usia produktif selama tahun 2018 di Jawa Timur, membuat Kapolres Malang Kota bersama 6 Kapolres dari Kota/Kabupaten Probolinggo, Kota/Kabupaten Pasuruan dan Kapolres Malang Raya (Malang Kota, Kabupaten dan Kota Batu) menggelar Safari Millenial Road Safety Festival 2019 untuk mewujudkan Generasi Millenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang.

Menurut AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota, acara Road Show Safety Festival ini untuk mengajak generasi millenial tertib berlalu lintas, untuk menekan tingginya angka kecelakaan di Malang Kota yang banyak menimpa kendaraan roda dua.

“Dari 213 kasus kecelakaan, 72 persen angka kecelakaan menimpa pengendara sepeda motor, dengan usia 17 hingga 35 tahun yang merupakan usia produktif dan dalam kategori millenial. Sangat disayangkan jika bangsa ini mengalami kehilangan generasi millenial, yang diharapkan dapat membawa bangsa lebih maju dengan inovasi dan pola pikir yang baik dalam mematuhi peraturan lalu lintas,” ungkap AKBP Asfuri, Jumat (25/01/2019) di Gedung Samantha Krida Kota Malang.

AKBP Asfuri menambahkan, Polres Malang Kota mengajak semua jajaran Polri, TNI, Pemkot, Media dan instansi terkait untuk bekerjasama dalam mensosialisasikan budaya positif tertib berlalu lintas, yang puncak acara akan digelar pada 17 Maret 2019 di Jembatan Suramadu.

Sementara itu Sutiaji, Walikota Malang mendukung penuh kegiatan Road Safety Festival yang digelar oleh Polri, karena akan mewujudkan generasi millenial yang patuh pada peraturan lalu lintas, baik menggunakan helm saat berkendara, maupun melengkapi diri dengan membawa surat-surat yang dibutuhkan saat berkendara.

“Tertib berlalu lintas merupakan salah satu potret kekhasan yang harus dimiliki generasi Millenial dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 dan saya minta pihak kepolisian juga tegas dalam menindak pelajar atau pengendara, yang tidak memiliki SIM atau kendaraan tanpa STNK agar Indonesia memiliki budaya tegas dan disiplin,” tambah orang nomor satu di Kota Malang itu dalam sambutannya.

Sementara itu AKBP Muhammad Budi Hermawan, Kasubdit Bin Gak Kum Ditlantas Polda Jatim menambahkan angka kecelakaan di Jawa Timur masih sangat tinggi, tercatat di tahun 2018 sebanyak 5.257 orang meninggal dunia atau bisa dikatakan 15 orang meninggal setiap jamnya dan parahnya lagi yang meninggal kebanyakan di rentang usia 15 sampai 35 tahun.

“Kalau di Malang atau Jawa Timur hampir 95% pengendara sudah menggunakan helm saat berkendara, untuk pelanggaran paling tinggi masih diurusan surat-surat. Saya tadi sempat keliling di Malang, semua pengendara sudah tertib berlalu lintas dengan minimal menggunakan helm, tapi saya tekankan untuk anak dibawah umur jangan dipaksakan mengendari kendaraan bermotor, karena selain urusan belum cukup umur untuk mendapat SIM, kondisi psikologis dari anak dibawah umur belum siap saat berkendara disamping kendaraan besar seperti truk. Ingat jangan tiru anak artis yang sempat menabrak dan membuat tiga orang meninggal dunia beberapa waktu lalu, karena mengendarai mobil dibawah umur,” tegas AKBP Muhammad Budi Hermawan.

Untuk diketahui, dalam acara Road Safety Festival yang digelar tadi pagi, Walikota Malang Sutiaji mengendarai sepeda motor tanpa kawalan, dengan alasan untuk lebih dekat dengan masyarakat dan mengetahui kondisi jalan di Kota Malang. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top