Jurnalismalang – Langkah kongkrit pemerintah Kota Malang saat ini tengah mencanangkan dan mempersiapkan diri agar Malang bisa menjadi kota layak lansia. Hal ini diungkapkan langsung Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam kegiatan “Apel dan Senam Bersama Karang Werdha untuk Memperingati HLUN 2018” di luar Stadion Gajayana, Sabtu (20/10). Dalam kegiatan itu, hadir pula Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati, dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurut Sutiaji, potensi Malang menjadi kota layak lansia sangat besar. Apalagi, pada beberapa waktu terakhir, Malang sukses meraih gelar kota layak anak, dan kini sedang berjuang agar bisa menjadi kota layak pemuda.
“Saat ini kita sudah menetuskan agar menjadi kota layak lansia dan Pemkot Malang yakin hal itu bisa terwujud,” kata Sutiaji.
Dikatakan, beberapa fondasi agar Malang mampu menjadi kota layak lansia perlahan sudah ditempuh Pemerintah Kota Malang. Penambahan fasilitas, layanan publik, serta layanan kesehatan prima bagi para lansia terus digeber.
“Lansia bukanlah ‘momok’ karena mereka adalah orang tua kita. Anak muda harus menghormati para lansia baik dalam kehidupan sosial maupun layanan publik. Nantinya, lansia harus mendapatkan tempat tertinggi dan terdepan dalam layanan publik termasuk pemenuhan dan penambahan fasilitasnya,” urai Sutiaji.
Dikatakan pula, lembaga kesehatan dunia, saat ini sudah menetapkan kategori lansia yakni mereka yang sudah berusia 70 tahun. Hal ini senada dengan pertumbuhan angka harapan hidup di Kota Malang yang sudah mencapai usia 73 tahun.
“Artinya di Kota Malang jika ada anak lahir mendapat layanan kesehatan yang baik, fasilitas yang baik dan sebagainya, maka secara logika mereka bisa hidup sampai usia 73 tahun,” tandasnya.
Wali Kota Malang berpesan kepada para lansia agar terus aktif berkarya serta mampu menjadi tauladan bagi anak muda dalam rangka estafet pembangunan nasional dan Kota Malang pada khususnya. (doi/DnD)