Jurnalismalang — Sudah masuk pada tahun ketiga hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober, setelah di tetapkan pada tahun 2015 oleh Presiden Ir. Joko Widodo sebagai penanda bahwa kemerdekaan Indonesia juga todak lepas dari peran para santri yang di pelopori oleh KH Hasyi As’ari pendiri Nahdlotul Ulama dan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.
“Acara puncak dari peringatan hari santro ini nanti akan kami tutup dwngan upacara atau apel akbar di balai kota, dan semua pesertanya akan bersarung dan memakai kopyah, untuk perempuan berpakaian muslimah,” ujar Alie Mulyanto, selaku Kaur Kesra Kota Malang
Saat disinggung tentang ramgkaian acara peringatan hari santri ini, laki laki paruh baya itu menjelaskan jika sebelumnya telah digelar pekan olahraga dan seni tingkat Malang Raya juga seminar menulis yang berlangsung hari ini (Rabu 17/10/2018) di Hall Hotel Pelangi Malang.
“Pesantren membudayakan santri dengan budaya membaca dan diskusi, tetapi kami ingin mengembangkan potensi mereka dengan kemampuan menulis, supaya terjadi keseimbangan mutu,” tegas Kepala Kesejahteraan Masyarakat Pemkot Malang itu.
Pada saat bersamaan Sofyan Edy Jarwoko juga menyampaikan dalam sambutanya jika santri harus selalu ambil bagian dalam upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang telah di contohkan para Ulama pendahulu para santri yang mampu menjadi motor penggerak perjuangan pemuda saat upaya kemerdekaan Indonesia kala itu.
“Apa yang sudah di lakukan KH Hasyim Asy’arie dengan Laskar Jihad Chasbulloh nya, sebelumnya KH Ahmad Dahlan dengan gerakan Muhammadiyahnya berjuang dalam bidang pendidikan dan kesehatan, maka tauladan itu layak di lanjutkan oleh setiap santri saat ini,” ungkap Wakil walikota itu. (doi/DnD)