Pemuda Ora Terhormat Blas Hadirkan Ngaji Bareng Untuk Warga Mulyoagung Dau dan Malang Raya

Jurnalismalang – Kamis malam jalan alternatif Jetak Ngasri, Mulyoagung DAU menuju kota Batu di pastikan tidak bisa dilewati, karena hajat besar FPOTB (Forum Pemuda Ora Terhormat Blas) dengan hadirnya MH Ainun Najib.

“Keresahan kami terhadap progresifitas anak muda hari ini yang kian tergedradasi baik moral maupun integritas kebangsaan, terjajah oleh gadget dan game online menggelitik kami untuk menghadirkan mbah Nun (MH Ainun Najib) ungkap Ading pembina FPOTB.

Siang ini (kemarin) kami menghadirkan beliau terlebih dulu di villa pandri ini karena permintaan dari Kapolda Jatim Irjen Lucky Hermawan sekaligus kami minta mbah nun untuk ceremonial penanaman pohon sebagai restu beliau terhadap gerakan cinta lingkungan sebagai salah satu gerakan kami (FPOTB) tambahnya.

Disinggung tentang tujuan FPOTB mengadakan acara ini, Kapolda Jatim yang menyempatkan hadir pada sesion ramah tamah dan simbolis penanaman pohon sebab malam hari saat acara tidak bisa hadir dikarenakan agenda dinas Polda Jatim.

“Pertemuan pra acara ini saya upayakan hadir sebab gerakan pemuda semacam ini adalah simpul dari kecintaan terhadap bangsa, tujuan mereka luar biasa ingin merekonstruksi mental pemuda, apalagi ini adalah momentum saya bertemu kembali dengan cak nun sahabat saya” ujar perwira polisi yang baru dua minggu menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur itu.

Faktor historis kota Malang juga menjadi magnet tersendiri bagi petinggi kepolisian Jawa Timur mengingat bahwa pada tahun 1995 Lucky bertugas di bumi arema.

“Saat itu kondisi politik Indonesia sangat panas, bahkan saya sering sekali berbenturan dengan mahasiswa, nasehat cak nun ketika itu banyak menguatkan saya” pungkasnya.

Sementara acara inti dengan tema CINTA SEBAGAI PANGLIMA yang di gagas oleh muda mudi maiyah (sebutan untuk fans cak nun) Mulyoagung dalam wadah FPOTB juga dihadiri oleh Kapolresta Malang mewalili instansi kepolisian.

Dalam sambutannya AKBP Yade Setiawan Ujung juga turut menghimbau perdamaian supporter mengingat tim Arema Fc dan Persebaya Surabaya juga memiliki rivalitas yang tinggi, jangan sampai seperti rivalitas yang terjadi antara Persib Bandung dengan Persija Jakarta.

“Insiden Haringga seharusnya menjadi yang terakhir di persepakbolaan Indonesia, jangan hanya berbela sungkawa saja, tapi kita upayakan realisasi damai supporter Indonesia setidaknya diawali dari kondusifnya hubungan Aremania dan Bonekmania” tutur pria berparas ganteng itu.

Setali tiga uang, dalam uraianya Cak Nun juga mendukung dari apa yang disampaikan oleh Kapolres Malang. Dalam acara yang dihadiri ribuan jamaah itu, tokoh juga pentolan kelompok musik Kyai Kanjeng yang juga tampil menghibur.

“Ilmu itu tentang memilah dan memilih, sementara bijakasana itu mengakomodasi. Sudah saatnya semua element masyarakat merubah ilmu menjadi kebijaksanaan, ilmu bukan untuk dimiliki melainkan di amalkan” jelas ayah kandung Noe Letto itu.

Suasana sarat keakraban dan penuh cinta menjadi atmosfir sepanjang jalan jetak. Benang merah acarapun tercapai, semua sepakat untuk menjaga NKRI dengan cinta, seluruhnya sepakat membangun Indonesia dengan semangat kebersamaan yang bernilai cinta kasih. (doi/DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top