Jurnalismalang- Direktorat Jenderal kesehatan hewan dan peternakan kementrian pertanian meminta lulusan wisudawan sekolah tinggi penyuluhan pertanian Malang (STPP) tidak harus menjadi pegawai negeri sipil tetapi menjadi pengusaha .
Drh I Ketut Diarmita , Direktorat Jenderal peternakan dan kesehatan hewan kementrian pertanian menjelaskan , bahwa adanya perubahan beralih profesi dari pertanian dengan.mengalihkan ke daerah lain banyak tempat kita yang kosong seperti di Maluku,Irian Jaya dan daerah lainnya.
“Jangan semua numplek di Jawa ,tetapi Jawa sangat strategis apabila daerah lain karena pengaruh biaya produksi,” ungkapnya.
Menurutnya profesi pertanian bukan pekerjaan jelek, bahwa paradigma menjadi tugas para lulusan sarjana STPP Malang bertugas merubah mindset petani.
Setiap tahun ada sejuta orang beralih profesi dari petani ke sektor lain salah satu dalam mengatasi persoalan ini dengan mendidik dari sektor lain seperti pengentasan kemiskinan dengan sektor peternakan agar tidak berduyun duyun ke kota .
Sedangkan, Dr Ir Surachman Suwardi ketua sekolah penyuluhan pertanian Malang , meminta kepada lulusan STPP Malang untuk menyampaikan kepada generasi di daerahnya agar meningkatkan kapasitas sebagai generasi muda dalam sektor pertanian .
Dalam acara wisuda di sekolah tinggi penyuluhan pertanian Malang telah meluluskan 241 wisudawan terdiri 69 dari program studi penyuluhan pertanian dan 72 dari program studi penyuluhan pertanian .
Wisudawan terbaik untuk program penyuluhan pertanian diraih Haryanta Nuha Pradipta dari Jawa Timur, Iyan Cahyana dari Jawa barat, Komang Mei Suastini dari Bali .
Lulusan terbaik dari program studi penyuluhan peternakan dicapai wisudawan asal Jawa timur yakni Febria Yatimayul Munawwarah , Yuni Eka Puspita Sari dan Aisy Karima Dewi . (Yon/DnD)