Jurnalismalang – Ajun komisaris besar polisi (AKBP) Yade Setyawan Ujung menggelar apel.siaga antisipasi kebakaran hutan di Kabupaten dengan tujuan peristiwa ini tidak berdampak negatif seperti di daerah lain, di Lapangan Taman Wisata Precet Forest Park Dusun Precet Desa, Sumbersuko Kecamatan Wagir Kabupaten Malang .
Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapsiagaan dan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLAH) bertindak selaku Inspektur Apel adalah Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung beserta semua stakeholder di kabupaten Malang dan Dandim 0818/ Kab. Malang – Batu.
Menurutnya, Apel kesiap siagaanaan adalah Isu Karhutla ini bukan saja menjadi isu lokal dan nasional tetapi sudah menjadi isu internasional.
Pihaknya mengajak menanggulangi secara serius bersama sama kebakaran hutan di kabupaten Malang tidak terjadi . Berdasarkan pengalaman tahun 2016 singapura dan malaysia protes atas asap karhutla dari Infonesia.
Tahun 2018 ini di Kalimantan tengah ada citizen law suit dimana mereka menggugat pemerintah atas penanganan karhutla yg dianggap belum serius.
Saat ini sedang musim kemarau Perlu kita antisipasi terkait karhutla Tahun 2017 kita dinilai berhasil, tahun 2018 ini harus lebih aktif lagi.
Sinergitas dan keterpaduan antar unsur baik Polri TNI Pemkab dan unsur – unsur atau komunitas masyarakat lainnya sangat vital.
“Apel antisipasi kebakaran hutan ini juga dalam rangka koordinasi awal,” ujar Ujung dalam acara apel siaga .
Setelah apel siaga dan koordinasi awal ini saya harap kita semua unsur satu visi dan misi dalam rangka menanggulangi karhutla ini. Secara garis besar ada 3 hal yg perlu kita lakukan antara lain :
Pencegahan dimana 90 % upaya dan sumber daya kita arahkan di bidang pencegahan. Kita semaksimal mungkin mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan. Teknis yg bida dilakukan seperti patroli terpadu, update pemetaan data fire indeks, sosialisasi intens kepada masyarakat.
“Kalau sampai terjadi maka kita harus siap melakukan pemadaman. Hari ini semua alat kita gelar dari segala unsur. Kapanpun dibutuhkan personel dan sarpras harus siap,” tegasnya.
Mitigasi artinya pengurangan atau peringanan akibat karhutla yang dialami masyarakat. Ini juga kita harus siap. Minimalisir dampak api, dampak kesehatan, dampak lingkungan dan dampak psikologi. (Yon/DnD)