Tunjangan Profesi Guru Banyak Disalahgunakan

Malang – Guru yang dianggap sebagai ujung tombak sektor pendidikan, harus mendapatkan apresiasi agar tetap semangat dan tidak keluar jalur dalam mendidik siswa siswi, apalagi pemerintah juga telah memberikan Tunjangan Profesi Guru (TPG), tetapi apakah tunjangan yang diberikan itu sudah sesuai tujuan dan fungsinya.

Ir. H.M. Ridwan Hisjam, Anggota MPR RI mengungkapkan, Pendidikan Pancasila memang sangat penting untuk menangkal paham radikalisme, tetapi bagaimana program yang baik bisa berjalan jika tenaga pengajar sampai saat ini masih kurang terutama di Kabupaten Malang, apalagi masih banyak guru yang telah disertifikasi, mendapatkan Tunjangan Profesi Guru dan mendapat laptop, tapi malah kurang dimaksimalkan atas fasilitas yang telah didapatkan.

“Guru itu ujung tombak kita di bidang pendidikan dan moral bangsa, tapi saya masih banyak menemui laptop yang dimiliki oleh guru, yang seharusnya digunakan untuk menambah ilmu atau belajar di sore atau malam hari, tapi malah disalahgunakan untuk bermain game atau bermain medsos yang malah membuka berita hoax. Itu sangat disayangkan, apalagi Pendidikan Pancasila sudah disiapkan untuk mengganti mata pelajaran PPKN, agar anak jaman sekarang lebih paham akan Pancasila,” ungkap pria yang cukup paham akan Pancasila dan pengamalannya itu.

Selain itu, acara yang sempat dihadiri juga oleh Emil Dardak, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur juga menanggapi jika kekurangan tenaga guru itu adalah fakta bukan hanya sekedar keluhan, untuk itu perlu memberikan apresiasi bagi guru, agar anak-anak tidak menjadi korban karena tenaga guru kurang mendapatkan perhatian.

“Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban karena guru kurang mendapat apresiasi, sehingga proses belajar mengajar menjadi kurang maksimal,” tambah Emil yang cukup sumringah setelah unggul dalam survey sementara dari rivalnya.

Untuk diketahui, Ir. H. M. Ridwan Hisjam akan menunggu keputusan dari eksekutif (Pemerintah) terkait usulan dari Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan), yang akan mengganti mata pelajaran PPKN menjadi Pendidikan Pancasila, untuk menangkal paham Radikalisme yang tentu usulan tersebut dipastikan Ridwan Hisjam disetujui DPR, karena MPR selama ini selalu berkeliling Indonesia untuk mensosialisasikan 4 Pilar Pancasila. (DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top