Malang – Iklan rokok yang secara tidak langsung menambah jumlah perokok di Indonesia, bahkan sampai saat ini Indonesia terus merangkak hingga peringkat ketiga di dunia dalam jumlah perokok.
Menurut dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed, salah satu dokter inspirator dari Malang, dirinya mengajak masyarakat untuk turut mendukung larangan iklan rokok di media penyiaran.
“Jumlah perokok di Indonesia sudah mencapai sepertiga atau 36,3%, 18% diantaranya anak usia 10-14 tahun, 20% anak usia 13-15 tahun dan 20,5% remaja berusia 16-19 tahun. Saya mengajak masyarakat untuk mendukung lewat petisi yang saya buat di http://change.org/PetisiStopIklanRokok, untuk masyarakat Indonesia yang sehat dan bebas dari rokok, ” ungkap dokter Gamal yang selalu peduli akan kesehatan masyarakat.
dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed menambahkan, petisi ini sangat penting dilakukan, karena sudah ada peningkatan secara signifikan dan mendesak RUU yang telah disusun dan ditolak dalam Baleg, kembali digodok dan diresmikan untuk menghentikan iklan rokok di media penyiaran.
“Ada peningkatan dimana 1 dari lima pemuda kita merokok dan itu menjadi masalah disamping itu peningkatan akibat rokok juga meningkat penyakit dimana dalam tiga tahun terakhir sudah mencapai angka 900 ribu disamping kematian akibat rokok,” jelasnya.
Oleh karena itulah perlu adanya kepedulian,keberanian kita bersama untuk menyuarakan bahwa kita perlu mendukung larangan iklan rokok di media penyiaran, karena saat ini yang mendukung petisi sudah mencapai 2000 tandatangan, dengan target 10.000 tandatangan pendukung menolak iklan rokok di media penyiaran. (DnD)