Malang – Bertempat di ruang AMPHI Elektro ITN Malang, diadakan Kuliah Tamu bertema The DC House Project for Rural Electrification dengan diikuti ratusan mahasiswa Teknik Elektro dan beberapa dosen ITN Malang.
Menurut Prof. Dr. Taufik, Director of electric Power Institute at California Polytechnic State University, San Luis Obispo, USA, dirinya sudah melakukan penelitian DC house sejak tahun 2010 dan menemukan keunggulan sistem DC house, antara lain distribusi listrik lokal, peralatan listrik dan elektronika dapat bekerja lebih efektif menggunakan listrik DC, karena dengan menggunakan pembangkit listrik panel surya, berskala kecil sampai ratusan, penyimpanan listrik bisa di bawa ke mana-mana, meski memakai tegangan rendah sehingga lebih aman.
“Sistem ini lebih efisien dibanding sistem yang sudah berjalan sekarang, dimana di Indonesia sendiri lebih dari 5000 proyek micro hydro gagal, karena untuk mensuplay listrik ke pelosok desa pemerintah menggunakan metode top down,” ungkap peneliti asal Indonesia itu di Kampus ITN Malang yang disaksikan dengan serius oleh dosen dan ratusan mahasiswa Teknik Elektro S-1 Institut terkemuka di Malang itu.
Prof. Dr. Taufik menambahkan, sistem tersebut dianggap gagal, karena kebanyakan pembangunan sistem berpusat untuk pasokan besar, yang diharapkan bisa memenuhi keperluan seluruh masyarakat.
“Padahal generator besar yang digunakan cenderung mahal, tanpa mempertimbangkan jangka panjang dalam maintenance dan instalasi. Dengan sistem DC house, saya yakin Indonesia akan mengalami perkembangan di masa depan, karena selain harganya murah juga ramah lingkungan, ” tambahnya.
Untuk diketahui, prototype DC house sudah berhasil digunakan di Kecamatan Jatinangor Jabar, dan akan menyusul di beberapa kabupaten di luar Jawa. (DnD)