Malang (19 Juli 2017) – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Perguruan Tinggi berperan besar sebagai penggerak dan pengawal kemajuan bangsa termasuk kesejahteraan sosial.
“Mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki kemampuan untuk memetakan masalah, menganalisis, menemukan alternatif solusi dan mengimplementasikannya,” tutur Mensos saat memberikan ceramah bertema “Meneropong Bantuan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat” pada acara Dies Natalis ke-36 Universitas Islam Malang (Unisma) di kampus Unisma, Rabu.
Mensos mengatakan salah satu buktinya adalah keikutsertaan perguruan tinggi dalam Program Desa Sejahtera Mandiri sebagai mitra Kementerian Sosial. Unisma, lanjutnya, merupakan salah satu kampus yang sukses menjalankan program tersebut antara lain di Desa Jabung, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Desa Jabung, lanjut Mensos, adalah satu dari 5.000 desa di Indonesia yang ditargetkan dapat mandiri pada tahun 2019.
“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) disebutkan bahwa pada tahun 2019 ada 5.000 ribu Desa Sejahtera yang ditangani berbagai kementerian khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,” katanya.
Khusus di Kemensos, lanjut Khofifah, pihaknya bersinergi dengan 15 perguruan tinggi yang memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mewujudkan program Desa Sejahtera Mandiri ini. Di Kota Malang, perguruan tinggi yang digandeng untuk implementasi Desa Sejahtera Mandiri adalah Unisma dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Tahun 2016 implementasi DSM cukup sukses dijalankan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Untuk tahun ini Kemensos kembali menyerahkan anggaran DSM yang diperuntukkan rehabilitasi rumah tidak layak huni,” paparnya.
Total dana yang disalurkan sebesar Rp450 juta untuk 30 desa baik untuk Unisma maupun UMM. Anggaran rehabilitasi masing-masing rumah Rp15 juta. Dana tersebut selanjutnya dikelola oleh perguruan tinggi dengan dikawal oleh dinas sosial di masing-masing daerah.
“Turun Gunung” Bangun Desa
Pada hari yang sama, Mensos juga memberikan ceramah dalam rangka Kuliah Tamu dan Pelepasan Kuliah Kerja Nyata Program Desa Sejahtera Mandiri Semester Ganjil 2017/2018 di Dome Kampus UMM.
Kedatangan Mensos sekaligus memperingati 30 tahun program KKN UMM yang telah berlangsung sejak 1987.
Di kampus ini Mensos mengajak mahasiswa “turun gunung” membangun desa.
“Ketika Anda ke desa-desa mengikuti KKN, niatkan bahwa Anda sedang mengikuti jejak Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan untuk ‘turun gunung’. ‘Turun gunung’ dari kampus untuk melaksanakan ilmunya, meneteskan kasihnya dan menyapa masyarakat luas,” terang Mensos yang juga Ketua PP Muslimat NU ini.
Usai menyampaikan kuliah umum, Mensos melepas keberangkatan 5.151 mahasiswa KKN.
Mereka dilepas untuk menjalankan program KKN di 186 desa yang tersebar di 18 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Selama KKN di desa yang ditentukan itu, mereka tidak hanya membangun bangunan fisik, tetapi juga nonfisik, termasuk edukasi dalam bidang kesehatan.