Malang, 22 April 2017 Hansaplast, merek plester nomor satu di Indonesia yang ahli pada P3K, kembali melanjutkan program Aksi Siaga Hansaplast di tahun 2017. Aksi “Siaga Hansaplast merupakan kegiatan terbesar dari Hansaplast yang secara masif mengikutsertakan 350 SD, 58.888 murid, 1927 guru sekolah, dan 58.888 orang tua – murid, kini hadir di Jakarta dan Malang. Di tahun ke-3 ini, Program Aksi Siaga Hansaplast memberikan pengetahuan dasar seputar Pertama Pada Kecelakaan (P3K) melalui Interactive Fun Learning dan kegiatan Pramuka yang merupakan bagian dari gaya hidup aktif dan edukatif di sekolah. Sebagai puncak acara Aksi Siaga Hansaplast di Malang, hari ini akan diumumkan tiga sekolah terbaik dari 20 sekolah dasar finalis di Malang.
Program Aksi Siaga Hansaplast ini dilatarbelakangi oleh riset yang mengatakan bahwa cedera paling banyak terjadi di tiga lokasi, yaitu jalan raya sebesar 42,8%, di rumah sebesar 36,5%, dan di sekolah sebesar 5,4%. Proporsi jenis cedera didominasi oleh luka lecet/memar sebesar 70,9%, terkilir 27,5%, dan luka robek 23,2%. Sedangkan lebih dari 60% konsumen Indonesia hanya membeli plaster ketika dibutuhkan, sehingga kepedulian akan pentingnya mempersiapkan P3K perlu ditingkatkan. Jenis-jenis cedera dari data tersebut umumnya dapat ditangani jika memiliki keterampilan dalam penanganan pertama pada luka atau Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
Puncak acara Aksi Siaga Hansaplast di Malang melibatkan 100 orang siswa perwakilan dari 20 sekolah dasar terpilih. Dalam kegiatan ini, para siswa akan menunjukkan” kemampuan mereka dalam mengasah pengetahuan P3K, adu ketangkasan, team work, dan kreativitas yang dikemas dengan kegiatan seru dan interaktif berbasis keterampilan Pramuka. Para siswa akan menghadapi serangkaian tantangan dalam empat zona yaitu Knowledge Zone, Agility Zone, Team Work Zone, dan Art Potential Zone. Setiap zona akan menguji kemampuan dan kekompakan peserta, sekaligus memberikan informasi edukatif seputar P3K. Di kesempatan yang sama, para orang tua siswa juga akan mendapat sesi khusus yang membahas sejumlah aksi pertolongan pertama yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.
Setiawan Saputra, Marketing Manager Hansaplast PT Beiersdorf Indonesia, mengatakan, “Program Aksi Siaga Hansaplast merupakan komitmen Hansaplast dalam meningkatkan pengetahuan dan penggunaan P3K sajak dini. Tujuan program Aksi Siaga Hansaplast adalah agar siswa memahami cara penggunaan P3K yang tepat sejak dini. Serta yang terpenting dari program ini adalah menggerakkan para siswa dan masyarakat umum untuk senantiasa menyediakan perlengkapan P3K di rumah, kendaraan, maupun untuk persediaan personal, kapan saja dan dimana saja.”
Setiawan Saputra menambahkan, “Selain mengedukasi murid-murid SD, Aksi Siaga Hansaplast juga melibatkan langsung para guru dan orang tua murid untuk turut peduli, berbagi, serta mempersiapkan P3K kapan saja dan di mana saja melalui sesi edukasi dan pelatihan. Selain itu murid-murid juga dibekali nilai-nilai positif yaitu peduli diri sendiri, peduli sesama, dan peduli lingkungan. Peduli diri sendiri yaitu supaya murid tahu yang harus dilakukan bila dirinya mengalami luka. Peduli sesama yaitu agar murid saling peduli terhadap sesama yang terluka. Peduli lingkungan yaitu murid diajarkan untuk menjaga lingkungan dengan pemilahan dan pemanfaatan sampah basah dan kering.”
Siti Nurjanah, S.Pd, Staff Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Malang mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi Hansaplast yang telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengetahuan dan penggunaan akan P3K sejak dini. Program ini sangat bermanfaat karena tidak hanya melatih keterampilan dan kemampuan anak-anak, akan tetapi juga menumbuhkan kepedulian dan kesiagaan pada diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar yang lebih luas. Kami berharap dengan adanya program ini para murid semakin terinspirasi, termotivasi, dan percaya diri untuk memberikan pertolongan pertama dengan baik dan benar.”
Mengenai Aksi Siaga Hansaplast
Aksi Siaga Hansaplast merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Hansaplast yang dilakukan di sekolah dasar untuk menyampaikan edukasi pengetahuan P3K kepada murid-murid kelas 3-5 SD. Program ini diadakan pertama kali pada tahun 2015 dengan mengikutsertakan 100 SD di Bandung, di tahun 2016 melibatkan 350 SD di Bandung dan Surabaya, dan di tahun 2017 melibatkan 350 SD di Jakarta dan Malang. (DnD)