Malang – Pembinaan atlet memang membutuhkan dana yang cukup besar, akan tetapi hal itu tidak membuat KONI Kota Malang kendur untuk meningkatkan prestasi Arek Malang.
Menurut Husnun Djuraid, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kota Malang, anggaran yang diajukan dalam APBD 2017 sebesar Rp. 12,5 Miliar, akan tetapi informasi yang didapat anggaran tersebut dipangkas menjadi Rp. 10 Miliar.
“Anggaran KONI memang tampak besar, tapi banyak cabang olahraga yang harus dipenuhi peralatannya, karena sampai saat ini masih banyak Cabor yang masih menggunakan alat milik pelatih. Kemarin saja untuk memenuhi alat olahraga anggar, pelatih akhirnya beli alat yang KW (tiruan), akhirnya saat digunakan latihan patah, mau beli yang asli buatan Jerman sangat mahal harganya, ” ungkap Husnun usai memberikan materi penulisan berita olahraga bagi wartawan, yang digelar oleh Seksi Wartawan Olahraga PWI, Minggu (13/11/2016).
Husnun menambahkan, KONI Kota Malang akan menggelar Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2017 yang diikuti oleh atlet ditiap kecamatan atau sesuai domisilinya dan persiapan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
“Sebenarnya KONI berharap agar pemenuhan sarana dan prasarana cabor dapat di-cover sepenuhnya oleh APBD 2017, “pungkasnya.
Untuk diketahui, pelatihan bagi wartawan di Kota Malang digelar oleh SIWO PWI di Hall Best Western OJ Hotel, dimana Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kota Malang memberikan beberapa materi terkait penulisan berita olahraga serta kualifikasi wartawan. (DnD)