Ratusan Mahasiswa Fisip UB Tolak Kenaikan Harga Rokok

Malang – Masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) terkadang menjadi sebuah kata yang menakutkan bagi mahasiswa baru, yang baru saja diterima di Perguruan Tinggi. Akan tetapi, gambaran ospek yang kejam sebagai wujud balas dendam atas perlakuan kakak tingkat yang kurang bersahabat, ternyata tidak terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Malang, karena masa Ospek di Fisip UB diisi dengan pengembangan bakat mahasiswa baru.

Menurut Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fisip UB Malang, untuk masa Ospek tahun 2016 ini, panitia mengambil tema tentang wacana kenaikan harga rokok, yang memang secara realitas menjadi isu yang sedang hangat di masyarakat.

“Kita (panitia ospek Fisip) ingin mengetahui, bagaimana mahasiswa berkontribusi minimal dalam ide mereka, terkait polemik kenaikan harga rokok. Dimana satu sisi rokok penyumbang devisa tertinggi di Indonesia, tapi banyak juga nyawa perokok pasif menjadi korban akibat asap rokok,” ungkap Muwafik yang juga hobby bersepeda keliling kampus itu.

Dalam ospek di Fisip, sebanyak 1.171 mahasiswa baru dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok pro kenaikan harga rokok hingga lima puluh ribu rupiah, kelompok kontra kenaikan harga, kelompok pemerintah, kelompok LSM, kelompok pengusaha dan terdapat juga kelompok netral yang ingin menjadi penengah saja.

Banyak pendapat yang disampaikan secara kritis dari masing masing kelompok, mulai dari resiko PHK massal akibat pengusaha yang merugi, permasalahan rokok merupakan kategori narkoba kelas ringan, hingga ada kata healthy smoker bagi para perokok.

“Fisip ingin mendorong mahasiswa untuk kreatif dalam mengembangkan bakat di bidang debat, dengan peduli terhadap permasalahan di masyarakat. Terkait rokok, Fisip tidak melarang bagi mahasiswa atau siapapun untuk merokok di area fakultas, hanya saja Fisip memanage mahasiswa atau siapapun yang merokok, dilarang menikmati rokok didalam ruangan perkuliahan, karena telah disediakan spot outdoor bagi para perokok, untuk menghargai mahasiswa yang kurang suka dengan asap rokok,” tambahnya.

Dengan adanya program debat didalam ospek Fisip, nantinya diharapkan muncul bibit mahasiswa yang jago dalam berdebat, untuk diikutkan kompetisi debat tingkat nasional dan internasional.(DnD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top