MALANG – Serangkaian peringatan HUT SMAK Cor Jesu yang ke 65, adalah perayaan misa syukur kemarin. Acara ini diikuti seluruh siswa SMAK Cor Jesu, guru, alumni, serta wali murid yang berlangsung khidmat.
“Dalam kesulitan selaku akan ada jalan keluar. Jika semua selalu instan maka tidak akan ada tantangan. Di dalam Injil dijelaskan jadilah satu sebagai keluarga besar, jangan ada perbedaan,” ujar
Pastor Antonius Benny Susetyo dari Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI).
Dia melanjutkan dalam ceramahnya, Pendidikan harus dilakukan dengan cinta sesuai dengan ajaranNya. Dalam dunia global tidak dapat diikuti perkembangannya jika tidak ahli teknologi. “Kalau pendidikan dilakukan dengan cinta maka akan menimbulkan fajar dan harapan baru. Kita tidak lagi hanya sekedar belajar saja, namun juga belajar menjadi manusia berglobal. Tidak ada lagi kata malas kita harus mau berkompetisi. Jika pendidikan tidak menghasilkan proses dan karakter maka pendidikan adalah gagal,”nasehatnya.
Sementara itu, Kepala SMAK Cor Jesu,
Agatha Ariantini mengatakan perayaan HUT diawali pada bulan februari tahun 2015 silam dengan pagelaran doa. Sementara tahun ini acara dikemas dengan serangkaian acara meliputi kegiatan donor darah, jalan sehat, misa syukur dan reuni akbar. Perjalanan 65 tahun tentu saja tidak dapat dilupakan sehingga patut bersyukur atas jasa pendiri dan para ibu bapak guru.
“Saya senang karena siswa, alumni dan orang tua dan guru dapat berkumpul menjadi satu. Sekaligus merasa beruntung dapat mengundang Romo Beny yang sibuk dengan beragam aktivitas,”ujarnya.
Ia melanjutkan, Cor Jesu dapat bertahan dan terus eksis di usianya yang ke 65 tahun. Sekolah terus berupaya mengikuti perkembangan jaman tapi tidak kehilangan identitas. Pencapaian prestasi sendiri diutamakan untuk mendidik murid menjadi manusia. “Pencapaian prestasi bukan ukuran, karena sekolah terus
mengembangkan metode pembelajaran guru dan menambah fasilitas IT. Target kedepan, kami punya prestasi sesuai bakat dan minat anak tanpa ambisi sekolah,”imbuhnya.
Baru baru ini, pencapaian cor jesu adalah meraih penghargaan emas pada bali international fair festival dan lomba paduan suara 26 juli lalu. Selain itu, wanita yang kerap disapa Agatha ini menambahkan harapan untuk alumni agar dapat menjadi pribadi sempurna yang dikehendaki Tuhan sesuai tujuan pendidikan.
Dian Kusuma Wardani, alumni angkatan 1994 yang baru mengikuti reuni tahun ini. Dia mengaku senang dengan rangkaian HUT Cor Jesu dan acara reuni tahun ini. “Bisa bertemu teman lama dan gedung dari dulu tidak pernah berubah. Guru-guru di Cor Jesu tampak awet muda dan sehat. Saya berharap seluruh alumni dapat bertemu kembali di acara HUT Cor Jesu berikutnya sebagai ajang silaturahmi,”tuturnya. (dit)